BAGAIMANA KITA MENGENAL LINGKUP
GLOBAL PERMASALAHAN BIOLOGI BERDASARKAN
FAKTA DI LINGKUNGAN ?
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Persoalan biologi
sangat luas. Cakupan
persoalan dapat dilihat
dari dimensi macam objek
(ratusan ribu jenis),
tingkat organisasi kehidupan
makhluk (tingkat sel
- komunitas), dan
macam tema permasalahannya. Tiap jenis
objek dengan
karakteristikanya, menyimpan segudang
permasalahan biologi yang
belum tergali. Persoalan
pada tiap objek
juga akan bervariasi
menurut tingkat organsisasinya. Di samping itu,
variasi persoalan tersebut
juga dapat dilihat
dari 7 tema
besar persoalan biologi yang terjadi pada setiap
organisme. Macam permasalahan juga
dapat dilihat dari kompleksitasnya,
dari persoalan yang
sangat elementer sampai
persoalan multifaktor yang sangat kompleks, yang membutuhkan
kanjian bukan saja monodisiplin, melainkan multi atau bahkan transdisipliner.
cukup dan pemahaman tentang objeknya.
a.
Sumber
Persoalan Biologi
Sumber permasalahan biologi adalah pada
objek biologi. Setiap objek memunculkan gejala-gejala yang menjadi
karakteristikanya dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Walaupun
objek di alam menggelar persoalan yang tak terbatas, seseorang tidak dengan serta
merta dapat dengan
mudah menangkap masalah
tersebut. Cara pragtis,
masalah dapat digali langsung
dari gejala-gejala yang
muncul dari objek. Pengalaman empirik tentang fakta
dapat menjadi dasar
untuk menangkap permasalahan.
Pengenalan pada
fakta
saja tidak cukup,
membutuhkan kreativitas, penalaran,
wawasan teoririk yang cukup danpemahaman tentang objeknya.
b.
Cara Mengenal Persoalan Biologi
Bagaimana
cara menangkap persoalan
biologi ? Permasalahan biologi
dapat ditemukan dari
pemikiran kritis terhadap gejala pada objek, sehingga memunculkan ide atau pertanyaan-pertanyaan yang
menggelitik rasa keingin-tahuannya. Dengan dukungan kerangka
teoritik yang jelas,
dapat mengilhami seseorang
untuk merancang suatu rekayasa objek, rekayasa prosedur
untuk kepentingan tertentu. Permasalahan biologi terletak atau melekat pada
objek biologi dalam interaksinya di lingkungannya. Pada objek terdapat
bermacam-macam gejala, baik gejala benda maupun gejala peristiwa.
Gejala dari objek dapat bila keadaan atau lingkungan berubah.
Interaksi objek di lingkungannya yang dinamis dan variastif akan menimbulkan
berbagai pertanyaan atau permasalahan. Kita mungkin mempertanyakan tentang
bagaimana gejala tersebut dimunculkan (latar belakang munculnya gejala) atau
sekedar mempertanyakan tentang karakteristika / sifat-sifat suatu objek
biologi, baik yang berupa gejala-gejala kebendaan (struktural) maupun gejala
peristiwa (fungsional).Persoalan biologi adalah pertanyaan-pertanyaan tentang
berbagai gejala pada objek biologi dalam interaksinya di lingkungannya.
Pertanyaan dapat berupa “ apa, bagaimana,mengapa, dimana, kapan ?.
Permasalahan ada yang sangat elementer, dan ada pula permasalahan yang
membutuhkan analisis dan sintesis secara rasional berdasar faktafakta atau
gejala-gejala pada objek dan wawasan teori yang memadahi.
Permasalahan elementer (mendasar) adalah sekedar mempertanyakan
keadaan pada objek. Misal, apa ciri-ciri pokok daun, mengapa daun berwarna
hijau, ada berapa macam bentuk dan pertulangan daun, bagaimana struktur daun,
bagaimana struktur daun sehingga mampu mendukung fungsi pertukaran gas,
bagaimana daun menguning saat daun menjadi tua, dsb. Masalah biologi memang
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, tetapi tidak setiap pertanyaan layak
disebut sebagai permasalahan biologi. Contoh, mengapa manusia punya kepala,
mengapa kaki dan tangan kita ada dua ?, mengapa tumbuhan memiliki akar, batang
atau daun ?, dsb. Pernyataan itu memang berupa pertanyaan, tetapi tidak layak
sebagai permasalahan biologi.
Permasalahan menjadi menarik bila mempertanyakan sesuatu yang
belum jelas jawabannya, tetapi ada jalan untuk menjawabnya. Misal untuk
permasalahan yang terfokus pada objek daun antara lain adalah berapa lama daun
cukup efektif mendukung fotosintesis ? Kapan klorofil efektif dibentuk
bersamaan dengan masa pertumbuhan daun ? Apa yang terjadi pada saat daun
mengalami proses menua ? kapan, daun mencapai pertumbuhan optimal ?, dsb.
Sesuai dengan pertanyaannya, ada permasalahan sederhana dan ada
pula permasalahan yang lebih kompleks (lebih berat). Permasalahan sederhana
dapat dijawab dengan lebih mudah, dengan kegiatan yang lebih mudah pula. Ada
pula masalah yang lebih rumit, lebih kompleks, lebih berbobot dan menuntut
aktivitas pemecahan masalah yang lebih berat. Persoalan biologi juga dapat kita
temukan bila kita menemukan adanya perbedaanperbedaan atau
kesenjangan-kesenjangan. Kenyataan kesenjangan yang dapat menyadarkan kita akan
adanya masalah, antara lain adalah :
1. adanya kesenjangan fakta, yaitu kenyataan
adanya perbedaan fakta pada objek yang sama (fakta 1 = fakta 2). Misal, daun
ketela di suatu tempat kecil-kecil dan bercak kuning, sedangkan di tempat lain,
daunnya hijau segar dan besar-besar. Pertanyaan pertama muncul adalah mengapa
tanaman satu lebih sehat dan subur, sedangkan yang lain kurus dan bercak kuning
? Dari pertanyaan ini kita dapat menganalisis berbagai kemungkinan atau
berhipotesis. Apakah hal itu diakibatkan oleh kualitas kesuburan tanah yang
berbeda? Apakah tanaman dengan daun kecil dan bercak kuning mengalami
defisiensi N ?, dsb. Jawaban atas pertanyaan yang terlontar akan kita temukan
setelah kita menelitinya.
2. Adanya
kesenjangan antara fakta dan harapan (kenyataan dan harapan). Misal,
tanaman itu
telah kita pupuk, tetapi mengapa hasilnya tetap jelek ? Timbul pertanyaan,
misalnya : Apakah pupuknya terlalu sedikit atau dosisnya kurang ?, Apakah
pupuknya yang jelek, Apakah ada faktor lain yang menghambat, misalnya : pH
tanah, keadaan fisik tanah yang buruk, dst.
3. Adanya kesenjangan antara fakta dan teori,
antara teori yang satu dengan teori yang
lain, pendapat ahli yang
satu dengan pendapat ahli yang lain.
2.
TUJUAN
1.
Mahasiswa mengidentifikasi gejala-gejala
biologi di tingkat individu, populasi, komunitas di lingkungannya.
2.
Mahasiswa dapat menemukan beberapa aspek
permasalahan biologi berdasar gejala atau fakta yang ditemukan di lingkungan
B.
TINJAUN
PUSTAKA
Makhluk hidup
adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak,
dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang
dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling
ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut.
Lingkungan
adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di
atas tanag maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan
manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup
dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan semua
kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan
kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan.
Tidak ada
makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia.
Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia
berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan
tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut : Individu –
populasi – komunitas – ekosistem – biosfer.
Hubungan
khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
1.
Simbiosis Mutualisme
Bila dua
spesie mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua
polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan
masing-masing tidak dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme
hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup
kedua populasi.
- Contoh :
- Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa serangga-serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
- Simbiosis antara lebah dengan bunga. Lebah mengambil nektar dari bunga sebagai makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan.
2.
Simbiosis Parasitisme
Simbiosis
parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah
satu pihak dan merugikan pihak lain.
- Contoh :
- Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain. Benalu yang menempel pada tanaman inang akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan mati karena makanannya diserap oleh benalu.
- Kutu yang hidup pada tubuh hewan. Kutu yang hidup di tubuh hewan mendapatkan makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya.
3.
Simbiosis Komensalisme
Simbiosis
komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak
sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
- Contoh :
- Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya. Anggrek membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
- Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus. Ikan remora berada dekat tubuh ikan paus agar memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak merasa dirugikan karena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak mengambil semua makanannya.
4.
Simbiosis Netralisme
Bila antara dua spesies individu
baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul tidak terjadi saling merugikan
atau saling menguntungkan.
- Contoh : ayam dengan kambing di halaman rumput
5.
Predasi
Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies
berupa makan dan dimakan atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu
yang memakan disebut predator dan yang dimakan disebut mangsa.
Perbedaan
simbiosis predasi dengan simbiosis parasitisme yaitu pada simbiosis
parasitisme, parasit biasanya tidak membunuh induk iangnya karena jika induk
inang mati, maka parasit juga akan ikut mati.
- Contoh : harimau memakan kelinci. Harimau sebagai predator dan kelinci sebagai mangsa
6.
Kompetisi
Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling
mempengaruhi, akibat adanya kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama, sedangkan
ketersediaan bahan tersebut terbatas.
- Contoh : beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama makan rumput di padang rumput.
7.
Antagonisme
Hubungan antara dua populasi yang bermusuhan. Kedua populasi
bias hidup sendiri-sendiri tetapi jika hidup bersama maka salah satu akan mati.
- Contoh : hubungan anjing dengan kucing, jamur penghasil antibiotic dengan bakteri.
C.
METODE
PRAKTIKUM
1.
Waktu Dan Lokasi
Praktikum
-
Waktu : praktikum ini
dilakukan pada hari kamis 22 agustus 2013 pada jam 09.30 wit.
-
Lokasi : samping lab zoology
FMIPA biologi Unpatti dan kolam samping Fakultas Hukum Unpatti.
2.
Sasaran atau
objek pengamatan
-
Obyek pengamatan
: Kebun biologi / lingkungan sekitar
-
Dua lingkungan
yang kontras atau berbeda, seperti :
Tempat terbuka dengan tempat ternaungi,
Tempat kering dengan tempat lembab,
Beberapa jenis pohon yang berbeda (“pohon
sebagai sebuah habitat”),
Kolam terbuka dan ternaungi,
Sungai tenang dan deras, dst.
-
Sasaran
pengamatan :
Berbagai gejala structural, fungsional
atau aktivitas organisme, baik secara individu,
populsi / komunitas di lingkungannya
(Lingkungan yang berbeda).
-
Kegiatan :
Identifikasi gejala structural, fungsional atau
bentuk-bentuk aktivitasnya di tingkat populasi atau komunitas di
lingkungannya.(jenis, kerapatan dan distribusi organisme, alat reproduksi dan
pemencaran nya, dst.)
Identifikasi gejala-gejala structural, fungsional atau
bentuk-bentuk aktivitas –nya pada tingkat individu : Struktur tubuh (morfologis
& anatomis), tingkah laku dan berbagai aktivitas lain yang dapat ditemukan
(teramati).
3.
Cara kerja
-
Lakukan
pengamatan obyek biologi di lingkungan sekitar yang saudara pilih untuk sebagai
obyek pengamatan.
-
Temukan
gejala-gejala structural, fungsional dan aktivitas-aktivitas suatu populasi
dalam komunitasnya dari beberapa habitat/ lingkungan yang kontras berbeda..
-
Analisislah
bentuk-bentuk hubungan interaksi yang terjadi di dalam habitat tersebut.
-
Identifikasi pula
gejala-gejala structural dan fungsional (aktivitas) pada tingkat individu
organize. Analisis bentuk-bentuk hubungan antara gejala-gejala yang teramati
pada obyek organisme tersebut.
-
Berdasarkan hasil
pengamatan pada obyek (organisme di lingkungannya), permasalahan biologi yang
umum (global) apakah yang dapat saudara tangkap ?
-
Berdasar
referensial (pengalaman teoritik), gejala atau permasalahan biologi apa sajakah
yang umum dikaji dan ditunjukkan ?.
-
Berdasar struktur
ilmu biologi menurut BSCS, tunjukkan :
-
Berapa macam
golongan organisme ?
-
Ada berapa macam
thema persoalan biologi ?
-
Ada berapa
tingkat organisasi kehidupan dimana berbagai persoalan terjadi ?
-
Bila dicerminkan
pada thema permasalahan biologi BSCS, thema persoalan manakah yang dapat
saudara temukan (tangkap) berdasarkan hasil pengamatan saudara ?
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
-
HASIL
LOKASI PRAKTIKUM
|
GEJALA STRUKTURAL
|
GEJALA FUNGSIONAL
|
Daerah
Ternaungi
|
-
Cahaya matahari
-
Tanah
-
Batuan
-
Suhu
-
Kelembaban
-
|
-
Rumput
-
semut
-
cacing
-
tumbuhan paku
-
lumut
|
Daerah
Terbuka
|
-
Tanah
-
Batuan
-
Cahaya matahari
-
Suhu
-
Kelembaban
|
-
Rumput
-
pohon palm
-
pohon trembessi
-
pohon bitanggor
-
pohon pule
-
radius color
-
tumbuhan paku
|
Kolam
Terbuka
|
-
Suhu
-
Kelembaban
-
Cahaya
-
Air
|
-
Ikan
-
Hydrilla
ferticilata
-
Teratai
-
Keong (gastropoda)
-
Tumbuhan Kangkung
-
Lumut
-
capung
|
Kolam
Ternaungi
|
-
Cahaya
-
Suhu
-
Kelembaban
-
Lumpur
|
-
Teratai
-
Ikan
-
Keong (gastropoda)
-
Putri malu (Mimosa pudica)
-
Tumbuhan Kangkung
-
Lumut
-
Hydrilla
ferticilata
|
-
Pembahasan
Dari hasil diatas dapat terlihat bahwa pada daerah yang berpapasan
langsung dengan cahaya matahari atau daerah terbuka banyak didominasi oleh
tumbuhan tingkat tinggi seperti : pohon palm, bitanggor, pohon pule, dst.
Sedangkan pada daerah yang kurang sinar matahari atau yang ternaungi banyak
didominasi oleh tumbuhan tingkat rendah seperti lumut, rumput dan lain
sebagainaya.
Pada daerah kolam yangternaungi dan yang tidak ternaungi tidak terlihat perbedaan
yang begitu signifikan karna makhluk hidup yang terlihat pada daerah kolam yang
ternaungi terdapat pula pada daerah yang tidak ternaungihanya saja jumlah
makhluk hidup pada daerah terbuka lebih banyak jika dibandingkandengan daerah
kolam yang ternaungi.
E.
PENUTUP
-
Kesimpulan
Dari
pengamatan yang terlihat pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa cahaya
matahari berperan sangat penting pada proses penyebaran makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
-
Buku penuntun praktikum biologi dasar 1 FMIPA
biologi 2013
-
http://ayuli012.wordpress.com/2012/10/
1 komentar:
Casino de Ferme - Ferme, Italy - Mapyro
The casino is a 부산광역 출장마사지 large space that contains a large number of games and 의정부 출장샵 has a total of 500 different 의정부 출장마사지 slot 고양 출장안마 games. The slots 시흥 출장마사지 are: 3
Posting Komentar