Jumat, 16 Mei 2014

MENGENAL LINGKUP GLOBAL PERMASALAHAN BIOLOGI BERDASARKAN FAKTA




BAGAIMANA KITA MENGENAL LINGKUP GLOBAL  PERMASALAHAN BIOLOGI BERDASARKAN FAKTA DI LINGKUNGAN ?

A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Persoalan  biologi  sangat  luas.  Cakupan  persoalan  dapat  dilihat  dari  dimensi  macam  objek   (ratusan   ribu   jenis),   tingkat   organisasi   kehidupan   makhluk   (tingkat   sel   -  komunitas),    dan    macam    tema    permasalahannya. Tiap    jenis    objek    dengan karakteristikanya,   menyimpan   segudang   permasalahan   biologi   yang   belum   tergali.  Persoalan  pada  tiap  objek  juga  akan  bervariasi  menurut  tingkat  organsisasinya.  Di  samping  itu,  variasi  persoalan  tersebut  juga  dapat  dilihat  dari  7  tema  besar  persoalan  biologi yang terjadi pada setiap organisme.   Macam permasalahan juga dapat dilihat dari kompleksitasnya,  dari  persoalan  yang  sangat  elementer  sampai  persoalan  multifaktor  yang sangat kompleks, yang membutuhkan kanjian bukan saja monodisiplin, melainkan multi atau bahkan transdisipliner.
cukup dan pemahaman tentang objeknya.

a.      Sumber Persoalan Biologi
Sumber permasalahan biologi adalah pada objek biologi. Setiap objek memunculkan gejala-gejala yang menjadi karakteristikanya dalam berinteraksi dengan   lingkungannya.  Walaupun objek di alam menggelar persoalan yang tak terbatas, seseorang tidak dengan  serta  merta  dapat  dengan  mudah  menangkap  masalah  tersebut.  Cara  pragtis,  masalah dapat  digali  langsung  dari  gejala-gejala  yang  muncul  dari  objek. Pengalaman  empirik tentang  fakta  dapat  menjadi  dasar  untuk  menangkap  permasalahan.  Pengenalan  pada
fakta  saja  tidak  cukup,  membutuhkan  kreativitas,  penalaran,  wawasan  teoririk  yang cukup danpemahaman tentang objeknya.

b.       Cara Mengenal Persoalan Biologi
Bagaimana   cara   menangkap   persoalan   biologi   ?   Permasalahan   biologi   dapat  ditemukan dari pemikiran kritis terhadap gejala pada objek, sehingga memunculkan ide  atau pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik rasa keingin-tahuannya. Dengan dukungan  kerangka   teoritik   yang   jelas,   dapat   mengilhami   seseorang   untuk   merancang   suatu rekayasa objek, rekayasa prosedur untuk kepentingan tertentu. Permasalahan biologi terletak atau melekat pada objek biologi dalam interaksinya di lingkungannya. Pada objek terdapat bermacam-macam gejala, baik gejala benda maupun gejala peristiwa.
Gejala dari objek dapat bila keadaan atau lingkungan berubah. Interaksi objek di lingkungannya yang dinamis dan variastif akan menimbulkan berbagai pertanyaan atau permasalahan. Kita mungkin mempertanyakan tentang bagaimana gejala tersebut dimunculkan (latar belakang munculnya gejala) atau sekedar mempertanyakan tentang karakteristika / sifat-sifat suatu objek biologi, baik yang berupa gejala-gejala kebendaan (struktural) maupun gejala peristiwa (fungsional).Persoalan biologi adalah pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai gejala pada objek biologi dalam interaksinya di lingkungannya.
Pertanyaan dapat berupa “ apa, bagaimana,mengapa, dimana, kapan ?. Permasalahan ada yang sangat elementer, dan ada pula permasalahan yang membutuhkan analisis dan sintesis secara rasional berdasar faktafakta atau gejala-gejala pada objek dan wawasan teori yang memadahi.
Permasalahan elementer (mendasar) adalah sekedar mempertanyakan keadaan pada objek. Misal, apa ciri-ciri pokok daun, mengapa daun berwarna hijau, ada berapa macam bentuk dan pertulangan daun, bagaimana struktur daun, bagaimana struktur daun sehingga mampu mendukung fungsi pertukaran gas, bagaimana daun menguning saat daun menjadi tua, dsb. Masalah biologi memang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, tetapi tidak setiap pertanyaan layak disebut sebagai permasalahan biologi. Contoh, mengapa manusia punya kepala, mengapa kaki dan tangan kita ada dua ?, mengapa tumbuhan memiliki akar, batang atau daun ?, dsb. Pernyataan itu memang berupa pertanyaan, tetapi tidak layak sebagai permasalahan biologi.
Permasalahan menjadi menarik bila mempertanyakan sesuatu yang belum jelas jawabannya, tetapi ada jalan untuk menjawabnya. Misal untuk permasalahan yang terfokus pada objek daun antara lain adalah berapa lama daun cukup efektif mendukung fotosintesis ? Kapan klorofil efektif dibentuk bersamaan dengan masa pertumbuhan daun ? Apa yang terjadi pada saat daun mengalami proses menua ? kapan, daun mencapai pertumbuhan optimal ?, dsb.
Sesuai dengan pertanyaannya, ada permasalahan sederhana dan ada pula permasalahan yang lebih kompleks (lebih berat). Permasalahan sederhana dapat dijawab dengan lebih mudah, dengan kegiatan yang lebih mudah pula. Ada pula masalah yang lebih rumit, lebih kompleks, lebih berbobot dan menuntut aktivitas pemecahan masalah yang lebih berat. Persoalan biologi juga dapat kita temukan bila kita menemukan adanya perbedaanperbedaan atau kesenjangan-kesenjangan. Kenyataan kesenjangan yang dapat menyadarkan kita akan adanya masalah, antara lain adalah :
1.       adanya kesenjangan fakta, yaitu kenyataan adanya perbedaan fakta pada objek yang sama (fakta 1 = fakta 2). Misal, daun ketela di suatu tempat kecil-kecil dan bercak kuning, sedangkan di tempat lain, daunnya hijau segar dan besar-besar. Pertanyaan pertama muncul adalah mengapa tanaman satu lebih sehat dan subur, sedangkan yang lain kurus dan bercak kuning ? Dari pertanyaan ini kita dapat menganalisis berbagai kemungkinan atau berhipotesis. Apakah hal itu diakibatkan oleh kualitas kesuburan tanah yang berbeda? Apakah tanaman dengan daun kecil dan bercak kuning mengalami defisiensi N ?, dsb. Jawaban atas pertanyaan yang terlontar akan kita temukan setelah kita menelitinya.

2.      Adanya kesenjangan antara fakta dan harapan (kenyataan dan harapan). Misal,
tanaman itu telah kita pupuk, tetapi mengapa hasilnya tetap jelek ? Timbul pertanyaan, misalnya : Apakah pupuknya terlalu sedikit atau dosisnya kurang ?, Apakah pupuknya yang jelek, Apakah ada faktor lain yang menghambat, misalnya : pH tanah, keadaan fisik tanah yang buruk, dst.

3.       Adanya kesenjangan antara fakta dan teori, antara teori yang satu dengan teori yang
 lain, pendapat ahli yang satu dengan pendapat ahli yang lain.

2.      TUJUAN
1.      Mahasiswa mengidentifikasi gejala-gejala biologi di tingkat individu, populasi, komunitas di lingkungannya.
2.       Mahasiswa dapat menemukan beberapa aspek permasalahan biologi berdasar gejala atau fakta yang ditemukan di lingkungan











B.     TINJAUN PUSTAKA
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanag maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan.
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer.
Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
1.         Simbiosis Mutualisme
Bila dua spesie mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi.
  • Contoh :
  1. Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa serangga-serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
  2. Simbiosis antara lebah dengan bunga.  Lebah mengambil nektar dari bunga sebagai makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan.
2.         Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain.
  • Contoh :
  1. Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain.  Benalu yang menempel pada tanaman inang akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan mati karena makanannya diserap oleh benalu.
  2. Kutu yang hidup pada tubuh hewan.  Kutu yang hidup di tubuh hewan mendapatkan makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya.
3.         Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
  • Contoh :
  1. Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya.  Anggrek membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
  2. Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus.  Ikan remora berada dekat tubuh ikan paus agar memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak merasa dirugikan karena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak mengambil semua makanannya.
4.         Simbiosis Netralisme
Bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul tidak terjadi saling merugikan atau saling menguntungkan.
  • Contoh : ayam dengan kambing di halaman rumput
5.         Predasi
Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies berupa makan dan dimakan atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu yang memakan disebut predator dan yang dimakan disebut mangsa.
Perbedaan simbiosis predasi dengan simbiosis parasitisme yaitu pada simbiosis parasitisme, parasit biasanya tidak membunuh induk iangnya karena jika induk inang mati, maka parasit juga akan ikut mati.
  • Contoh : harimau memakan kelinci. Harimau sebagai predator dan kelinci sebagai mangsa
6.         Kompetisi
Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi, akibat adanya kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama, sedangkan ketersediaan bahan tersebut terbatas.
  • Contoh : beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama makan rumput di padang rumput.
7.         Antagonisme
Hubungan antara dua populasi yang bermusuhan. Kedua populasi bias hidup sendiri-sendiri tetapi jika hidup bersama maka salah satu akan mati.
  • Contoh : hubungan anjing dengan kucing, jamur penghasil antibiotic dengan bakteri.





C.     METODE PRAKTIKUM
1.      Waktu Dan Lokasi Praktikum
-          Waktu                         : praktikum ini dilakukan pada hari kamis 22 agustus 2013 pada jam 09.30 wit.
-          Lokasi                         : samping lab zoology FMIPA biologi Unpatti dan kolam samping Fakultas Hukum Unpatti.
2.      Sasaran atau objek pengamatan
-          Obyek pengamatan : Kebun biologi / lingkungan sekitar
-          Dua lingkungan yang kontras atau berbeda, seperti :
Tempat terbuka dengan tempat ternaungi,
Tempat kering dengan tempat lembab,
Beberapa jenis pohon yang berbeda (“pohon sebagai sebuah habitat”),
Kolam terbuka dan ternaungi,
Sungai tenang dan deras, dst.
-          Sasaran pengamatan :
Berbagai gejala structural, fungsional atau aktivitas organisme, baik secara individu,
populsi / komunitas di lingkungannya (Lingkungan yang berbeda).
-          Kegiatan :
Identifikasi gejala structural, fungsional atau bentuk-bentuk aktivitasnya di tingkat populasi atau komunitas di lingkungannya.(jenis, kerapatan dan distribusi organisme, alat reproduksi dan pemencaran nya, dst.)
Identifikasi gejala-gejala structural, fungsional atau bentuk-bentuk aktivitas –nya pada tingkat individu : Struktur tubuh (morfologis & anatomis), tingkah laku dan berbagai aktivitas lain yang dapat ditemukan (teramati).
3.      Cara kerja
-          Lakukan pengamatan obyek biologi di lingkungan sekitar yang saudara pilih untuk sebagai obyek pengamatan.
-          Temukan gejala-gejala structural, fungsional dan aktivitas-aktivitas suatu populasi dalam komunitasnya dari beberapa habitat/ lingkungan yang kontras berbeda..
-          Analisislah bentuk-bentuk hubungan interaksi yang terjadi di dalam habitat tersebut.
-          Identifikasi pula gejala-gejala structural dan fungsional (aktivitas) pada tingkat individu organize. Analisis bentuk-bentuk hubungan antara gejala-gejala yang teramati pada obyek organisme tersebut.
-          Berdasarkan hasil pengamatan pada obyek (organisme di lingkungannya), permasalahan biologi yang umum (global) apakah yang dapat saudara tangkap ?
-          Berdasar referensial (pengalaman teoritik), gejala atau permasalahan biologi apa sajakah yang umum dikaji dan ditunjukkan ?.
-          Berdasar struktur ilmu biologi menurut BSCS, tunjukkan :
-          Berapa macam golongan organisme ?
-          Ada berapa macam thema persoalan biologi ?
-          Ada berapa tingkat organisasi kehidupan dimana berbagai persoalan terjadi ?
-          Bila dicerminkan pada thema permasalahan biologi BSCS, thema persoalan manakah yang dapat saudara temukan (tangkap) berdasarkan hasil pengamatan saudara ?


















D.    HASIL DAN PEMBAHASAN
-          HASIL
LOKASI PRAKTIKUM
GEJALA STRUKTURAL
GEJALA FUNGSIONAL
Daerah Ternaungi
-          Cahaya matahari
-          Tanah
-          Batuan
-          Suhu
-          Kelembaban
-           
-          Rumput
-          semut
-          cacing
-          tumbuhan paku
-          lumut
Daerah Terbuka
-          Tanah
-          Batuan
-          Cahaya matahari
-          Suhu
-          Kelembaban
-          Rumput
-          pohon palm
-          pohon trembessi
-          pohon bitanggor
-          pohon pule
-          radius color
-          tumbuhan paku

Kolam Terbuka
-          Suhu
-          Kelembaban
-          Cahaya
-          Air

-          Ikan
-          Hydrilla ferticilata
-          Teratai
-          Keong (gastropoda)
-          Tumbuhan Kangkung
-          Lumut
-          capung
Kolam Ternaungi
-          Cahaya
-          Suhu
-          Kelembaban
-          Lumpur
-          Teratai
-          Ikan
-          Keong (gastropoda)
-          Putri malu (Mimosa pudica)
-          Tumbuhan Kangkung
-          Lumut
-          Hydrilla ferticilata

-          Pembahasan
Dari hasil diatas dapat terlihat bahwa pada daerah yang berpapasan langsung dengan cahaya matahari atau daerah terbuka banyak didominasi oleh tumbuhan tingkat tinggi seperti : pohon palm, bitanggor, pohon pule, dst. Sedangkan pada daerah yang kurang sinar matahari atau yang ternaungi banyak didominasi oleh tumbuhan tingkat rendah seperti lumut, rumput dan lain sebagainaya.
Pada daerah kolam yangternaungi dan yang tidak ternaungi tidak terlihat perbedaan yang begitu signifikan karna makhluk hidup yang terlihat pada daerah kolam yang ternaungi terdapat pula pada daerah yang tidak ternaungihanya saja jumlah makhluk hidup pada daerah terbuka lebih banyak jika dibandingkandengan daerah kolam yang ternaungi.


E.     PENUTUP
-          Kesimpulan
Dari pengamatan yang terlihat pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa cahaya matahari berperan sangat penting pada proses penyebaran makhluk hidup.






DAFTAR PUSTAKA
-          Buku penuntun praktikum biologi dasar 1 FMIPA biologi 2013
-          http://ayuli012.wordpress.com/2012/10/





















1 komentar:

safyrradel mengatakan...

Casino de Ferme - Ferme, Italy - Mapyro
The casino is a 부산광역 출장마사지 large space that contains a large number of games and 의정부 출장샵 has a total of 500 different 의정부 출장마사지 slot 고양 출장안마 games. The slots 시흥 출장마사지 are: 3